Sabtu, 26 September 2015
rumitnya penerapan k13
MAKALAH
RUMITNYA
PENERAPAN KURIKULUM 2013
Diajukan
Sebagai Tugas Mata Kuliah pengantar ilmu pendidikan
Dosen
Pengampu : Evi Maya Stefany S.pd.,M.pd
Disusun Oleh:
Qurrotu’aini
140631100068
PRODI
PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “penerapan kurikulum 2013”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
UAS mata kuliah Pengantar Ilmu pendidikan. Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada guru pembimbing
dan teman-teman yang ikut serta dalam mendukung terselesaikannya makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, saya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan makalah ini, saya mengharapkan
kritik dan saran pembaca. Harapan akhir yaitu laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dari semua kalangan.
Bangkalan, 22 juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang …………………….................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Pengertian
kurikulum 2013................................................................... 3
B. Implementasi kurikulum 2013.............................................................. 3
C. Permasalahan yang terjadi pada kurikulum 2013................................. 5
D. Solusi masalahan yang timbul dalam kurikulum
2013.......................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin
rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara
berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara.
Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14
negara berkembang.
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para
pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan
kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Pendidikan seharusnya
memperhatikan kebutuhan anak bukan memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang
nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan
memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif, itu harus dilakukan sebab pada
dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.
Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing
siswa, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin
buram. Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa
memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah
lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini
salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di
masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah
bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang
tersedia terbatas.
Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan sebuah
bangsa. Bangsa akan manjadi maju apabila memiliki sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas atau bermutu tinggi. Adapun mutu bangsa dikemudian hari
tergantung pada pendidikan yang dikecap oleh anak-anak sekarang, terutama
melalui pendidikan formal disekolah.
Berbagai permasalahan yang ada, pada makalah ini saya
akan membahs rumitnya penerapan kurikulum 2013 di indonesia
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud dengan kurikulum
2013?
2.
Bagaimana kurikulum 2013 di terapkan
(implementasi)?
3.
Apa saja permasalahan yang ada pada kurikulum
2013?
4.
Bagaimana solusi dari permasalahan yang ada pada
kurikulum 2013?
C.
TUJUAN MASALAH
1.
Untuk memahami pengertian kurikulum 2013
2.
Untuk mengetahui bagaimana kurikulum 2013 di
terapkan
3.
Untuk mengetahui permasalahan yang ada pada
kurikulum 2013
4.
Untuk mengetahui solusi dari permasalahan yang
ada pada kurikulum 2013
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan
oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa
percobaan di Tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah
percobaan. Di Tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV,
dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Pada Tahun 2015 diharapkan telah diterapkan
di seluruh jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu
Aspek Pengetahuan, Aspek Keterampilan, dan Aspek Sikap dan Perilaku. Di dalam
Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang
dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada
di Materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan
adalah Materi Matematika. Materi pelajaran tersebut terutama Matematika
disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga
pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan
pendidikan di luar negeri.
B.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Secara sederhana
implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Implementasi
kurikulum berarti menempatkan kurikulum sebagai acuan proses pembelajaran dan
untuk memprediksi hasil pembelajaran.Implementasi kurikulum adalah usaha
bersama antara Pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota.
1.
Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan
guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
2.
Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan
evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional.
3.
Pemerintah propinsi bertanggung jawab dalam
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi
terkait.
4.
Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab
dalam memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam
melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
Stategi Implementasi Kurikulum
terdiri atas:
1.
Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan
jenjang pendidikan yaitu:
·
Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
·
Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan
XI
·
Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX, X, XI, dan XII
2.
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari
tahun 2013 – 2015
3.
Pengembangan buku siswa dan buku pegangan
guru dari tahun 2012 – 2014
4.
Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem
administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama
untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013
5.
Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan
Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya
penanggulangan: Juli 2013 – 2016
Yang dilaksanakan dalam rangka
implementasi kurikulum 2013 :
a.
Penyiapan dan Pembinaan Guru
b.
Penyiapan buku
Dalam rangka implementasi
kurikulum ini akan disusun buku:
·
Buku Siswa (substansi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar)
·
Buku Panduan Guru (panduan pelaksanaan proses
pembelajaran dan panduan pengukuran dan penilaian hasil belajar, silabus)
C.
PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA KURIKULUM 2013
Baru-baru ini
dengan diterapkannya Kurikulum 2013 timbul beberapa pro dan kontra. Hal ini
diakibatkan kebijakan yang pemerintah buat tidak sesuai dengan harapan dan
kondisi nyata yang ada di lapangan. Para guru yang ditunjuk sebagai pelaksana
kurikulum merasa bingung dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini. Kebanyakan
dari mereka masih menggunakan kurikulum sebelumnya yakni kurikulum KTSP dalam
pembelajarannya, karena mereka belum begitu paham dengan kurikulum 2013 yang
sebenarnya, padahal beberapa dari mereka telah dilatih dalam persiapan
pelaksanaan Kurikulum 2013. Salah satu perbedaan antara kurikulum 2013 dengan
kurikulum sebelumnya adalah adanya buku siswa dan buku guru yang telah
disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku wajib sumber belajar di sekolah.
Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, yakni pendekatan scientific. Pendekatan ini
lebih menekankan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Pendekatan ini
dilaksanakan dengan melibatkan tiga model pembelajaran diantaranya adalah problem based learning, project
based learning, dan discovery learning. Ketiga model ini akan menunjang how to do yang di tekankan dalam
kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya pendekatan scientific ini menekankan lima aspek penting,
yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan komunikasi.
Kelima aspek
dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sangat berkaitan satu sama lain. Pada
dasarnya, kelima aspek ini sudah pernah dilakukan oleh sebagian guru. namun
pendalamannya dilakukan kembali di kurikulum 2013 untuk menyegarkan semangat
pendidikan Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, dengan
diterapkannya kurikulum 2013 ini banyak ditemui beberapa keluhan guru. Beberapa
keluhan guru dapat diketahui melalui sumber informasi yang dihimpun dalam
penjelasan sebagai berikut :
1. Guru Kesulitan dalam memahami
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kesulitan
yang paling banyak dikeluhkan oleh para guru adalah mengenai pemahaman tentang
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Sekjen Federasi Serikat Guru
Indonesia, Retno Liyarti mengatakan, “Mereka masih bingung bagaimana cara
mengajarkannya dan penilaiannya”.
2. Guru Merasa Kurang Dilatih untuk
Melaksanakan Kurikulum 2013 dalam Kegiatan Pembelajarannya Para guru Sekolah Menengah
Atas (SMA) merasa kebingungan karena semula hanya tiga mata pelajaran saja yang
menggunakan kurikulum 2013 yaitu matematika, bahasa Indonesia, dan sejarah
namun tiba-tiba kurikulum 2013 diterapkan untuk semua mata pelajaran padahal
guru-guru lain selain matematika, bahasa Indonesia, dan Sejarah belum dilatih
bagaimana menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran yang diampunya.
3. Belum Adanya Silabus Final
Mengakibatkan Kesulitan dalam Pembuatan RPP. Selain itu, dokumen silabus final
belum diterima oleh para guru, padahal dalam pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dasarnya adalah silabus.
D.
SOLUSI MASALAH YANG TIMBUL DALAM KURIKULUM 2013
Pada
kenyataannya, karena adanya perbedaan kemampuan dan pengetahuan guru, belum
semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi
siswa untuk mengamati fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi
pelajarannya. Hal inilah salah satunya yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan
kurikulum 2013. Oleh karena itu, sangat perlu bagi masing-masing sekolah
mengadakan kegiatan:
1. lesson study ataupun workshop yang
membahasa cara mengajarkan kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan dalam
kurikulum 2013.
Menurut Sudrajat (2008) lesson study merupakan
satu upaya meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara
kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. dengan berkolaborasi guru
mampu mengembangkan bagaimana siswa belajar dan bagaimana membelajarkan siswa.
Selain itu melalui lesson study guru dapat memperoleh
pengetahuan dari guru lainnya atau narasumber. Hal ini diperoleh melalui adanya
umpan balik dari anggota lesson study. Sehingga kemampuan guru
semakin hari semakin bertambah baik dengan melakukan contoh kemudian dikritisi
ataupun dari memperhatikan contoh kemudian mengkritisi.
2.
Pertemuan antar sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013
Pertemuan ini mengumpulkan semua perwakilan sekolah yang
ditunjuk melaksanakan kurikulum 2013 untuk mengevaluasi tahap awal peneraan
pola pembelajaran baru dalam sebulan terakhir. Pertemuan ini penting sebab
sebagian sekolah merasa mampu menerapkan kurikulum baru dengan baik, namun yang
lain kesulitan. Sehingga dengan adanya forum ini akan terjalin tukar menukar
pengalaman tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di masing-masing sekolah.
BAB
III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru
diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk
dalam masa percobaan di Tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi
sekolah percobaan. Di Tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I,
II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Pada
Tahun 2015 diharapkan telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan.
Penerapan kurikulum 2013 dengan melaksanaan
kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan, melatihan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015, pengembangan
buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014, pengembangan
manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah
(budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari –
Desember 2013, Pendampingan dalam bentuk
Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya
penanggulangan: Juli 2013 – 2016.
Penerapan
Kurikulum 2013 timbul beberapa pro dan kontra. Hal ini diakibatkan kebijakan
yang pemerintah buat tidak sesuai dengan harapan dan kondisi nyata yang ada di
lapangan. Para guru yang ditunjuk sebagai pelaksana kurikulum merasa bingung
dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini. Kebanyakan dari mereka masih
menggunakan kurikulum sebelumnya yakni kurikulum KTSP dalam pembelajarannya,
karena mereka belum begitu paham dengan kurikulum 2013 yang sebenarnya, padahal
beberapa dari mereka telah dilatih dalam persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013.
Pada kenyataannya, karena adanya perbedaan kemampuan dan
pengetahuan guru, belum semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran
yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengamati fenomena yang terjadi yang
berhubungan dengan materi pelajarannya. Hal inilah salah satunya yang menjadi
hambatan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Oleh karena itu, sangat perlu bagi
masing-masing sekolah mengadakan kegiatan lesson study ataupun workshop yang
membahasa cara mengajarkan dan Pertemuan antar sekolah yang sudah menerapkan
kurikulum 2013
B. SARAN
Kurikulum 2013 di buat dengan tujuan
yang baik, dan di buat karena pemerintah melihat rendahnya moral peserta didik.
Jadi dengan adanya tujuan baik dari pemerintah ini, seharusnya pendidik
memaksimalkan hal tersebut dengan mempelajari sungguh-sungguh apa yang ada
dalam kurikulum 2013 agar mereka bisa memberikan yang terbaik untuk peserta
didiknya. Saya sadari walaupun hal tersebut membutuhkan waktu untuk
mengubahnya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Afrizaldy.2013.Implementasi k13 bagi
peranan guru:pendidikan.Diambil dari:
achangspd.mywapblog.com/implementasi-k13-kurikulum-2013bagi-per.xhtml (4 juni
2015)
·
Siip,iqbal.2014.MASALAH 13 Kurikulum2013, Keluhan dan Solusinya: Pengetahuan dan
berita.Diambil dari: iqbalsiip99.blogspot.com/2014/09/masalah-k13.html?m=1 (4
juni 2015)
Langganan:
Postingan (Atom)