Kamis, 01 Oktober 2015

luas bangun datar pada java

assalamualaikum..
selamat pagi buat kita semua..
kalian kebingungan gimana sih cara membuat luas bangun datar menggunakan java..
santai bro,
ikuti langkah langkah saya
pertama kita membuka program neatbeans  kita..
nah setelah muncul seperti gambar di atas, kita pilih java aplication

kemudian kita masukkan nama folder yang kita inginkan pada "project name" tersebut
jangan lupa setelah itu klik fnish.
dan langsung saja kalian masukkan codingan seperti gambar berikut
nah coding tersebut menggunakan inputan dari user, jadi kalian bebas memasukkan sisi dan luasnya..
dan akan menghasilkan ouput seperti berikut
selesai deh...
selamat mencoba
semoga sukses... :)
wassalamualaikum wr.wb

Sabtu, 26 September 2015

logo UTM terbaru 2015


rumitnya penerapan k13

MAKALAH
RUMITNYA PENERAPAN KURIKULUM 2013
Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah pengantar ilmu pendidikan
Dosen Pengampu : Evi Maya Stefany S.pd.,M.pd


       


  
Disusun Oleh:
Qurrotu’aini
140631100068



PRODI PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya  sehingga saya  dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “penerapan kurikulum 2013”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pengantar Ilmu pendidikan. Saya  berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada guru pembimbing dan teman-teman yang ikut serta dalam mendukung terselesaikannya makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan makalah ini, saya mengharapkan kritik dan saran pembaca. Harapan akhir yaitu laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dari semua kalangan.

Bangkalan, 22 juni 2015

Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.    Latar Belakang …………………….................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................. 2
C.     Tujuan Masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3     
A.    Pengertian kurikulum 2013................................................................... 3
B.     Implementasi kurikulum 2013.............................................................. 3
C.     Permasalahan yang terjadi pada kurikulum 2013................................. 5
D.    Solusi masalahan yang timbul dalam kurikulum 2013.......................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8
A.    Kesimpulan........................................................................................... 8
B.     Saran .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif, itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.
Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas.
Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan sebuah bangsa. Bangsa akan manjadi maju apabila memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas atau bermutu tinggi. Adapun mutu bangsa dikemudian hari tergantung pada pendidikan yang dikecap oleh anak-anak sekarang, terutama melalui pendidikan formal disekolah.
Berbagai permasalahan yang ada, pada makalah ini saya akan membahs rumitnya penerapan kurikulum 2013 di indonesia
B.  RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang dimaksud dengan kurikulum 2013?
2.      Bagaimana kurikulum 2013 di terapkan (implementasi)?
3.      Apa saja permasalahan yang ada pada kurikulum 2013?
4.      Bagaimana solusi dari permasalahan yang ada pada kurikulum 2013?

C.     TUJUAN MASALAH
1.        Untuk memahami pengertian kurikulum 2013
2.        Untuk mengetahui bagaimana kurikulum 2013 di terapkan
3.        Untuk mengetahui permasalahan yang ada pada kurikulum 2013
4.        Untuk mengetahui solusi dari permasalahan yang ada pada kurikulum 2013



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaan di Tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di Tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI.     Pada Tahun 2015 diharapkan telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu Aspek Pengetahuan, Aspek Keterampilan, dan Aspek Sikap dan Perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di Materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah Materi Matematika. Materi pelajaran tersebut terutama Matematika disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.

B.     IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Implementasi kurikulum berarti menempatkan kurikulum sebagai acuan proses pembelajaran dan untuk memprediksi hasil pembelajaran.Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
1.         Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
2.         Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional.
3.         Pemerintah propinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
4.         Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:
1.   Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
·         Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
·         Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
·         Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
2.   Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
3.    Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014
4.   Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013
5.   Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016
Yang dilaksanakan dalam rangka implementasi kurikulum 2013 :
a.       Penyiapan dan Pembinaan Guru
b.      Penyiapan buku
Dalam rangka implementasi kurikulum ini akan disusun buku:
·         Buku Siswa (substansi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar)
·         Buku Panduan Guru (panduan pelaksanaan proses pembelajaran dan panduan pengukuran dan penilaian hasil belajar, silabus)



C.     PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA KURIKULUM 2013
Baru-baru ini dengan diterapkannya Kurikulum 2013 timbul beberapa pro dan kontra. Hal ini diakibatkan kebijakan yang pemerintah buat tidak sesuai dengan harapan dan kondisi nyata yang ada di lapangan. Para guru yang ditunjuk sebagai pelaksana kurikulum merasa bingung dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini. Kebanyakan dari mereka masih menggunakan kurikulum sebelumnya yakni kurikulum KTSP dalam pembelajarannya, karena mereka belum begitu paham dengan kurikulum 2013 yang sebenarnya, padahal beberapa dari mereka telah dilatih dalam persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013. Salah satu perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya buku siswa dan buku guru yang telah disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku wajib sumber belajar di sekolah. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, yakni pendekatan scientific. Pendekatan ini lebih menekankan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan tiga model pembelajaran diantaranya adalah problem based learning, project based learning, dan discovery learning. Ketiga model ini akan menunjang how to do  yang di tekankan dalam kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya pendekatan scientific ini menekankan lima aspek penting, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan komunikasi.
Kelima aspek dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sangat berkaitan satu sama lain. Pada dasarnya, kelima aspek ini sudah pernah dilakukan oleh sebagian guru. namun pendalamannya dilakukan kembali di kurikulum 2013 untuk menyegarkan semangat pendidikan Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini banyak ditemui beberapa keluhan guru. Beberapa keluhan guru dapat diketahui melalui sumber informasi yang dihimpun dalam penjelasan sebagai berikut :
1.      Guru Kesulitan dalam memahami Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kesulitan yang paling banyak dikeluhkan oleh para guru adalah mengenai pemahaman tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Liyarti mengatakan, “Mereka masih bingung bagaimana cara mengajarkannya dan penilaiannya”.
2.      Guru Merasa Kurang Dilatih untuk Melaksanakan Kurikulum 2013 dalam Kegiatan Pembelajarannya Para guru Sekolah Menengah Atas (SMA) merasa kebingungan karena semula hanya tiga mata pelajaran saja yang menggunakan kurikulum 2013 yaitu matematika, bahasa Indonesia, dan sejarah namun tiba-tiba kurikulum 2013 diterapkan untuk semua mata pelajaran padahal guru-guru lain selain matematika, bahasa Indonesia, dan Sejarah belum dilatih bagaimana menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran yang diampunya.
3.      Belum Adanya Silabus Final Mengakibatkan Kesulitan dalam Pembuatan RPP. Selain itu, dokumen silabus final belum diterima oleh para guru, padahal dalam pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dasarnya adalah silabus.
D.    SOLUSI MASALAH YANG TIMBUL DALAM KURIKULUM 2013
Pada kenyataannya, karena adanya perbedaan kemampuan dan pengetahuan guru, belum semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengamati fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi pelajarannya. Hal inilah salah satunya yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Oleh karena itu, sangat perlu bagi masing-masing sekolah mengadakan kegiatan:
1.   lesson study ataupun workshop yang membahasa cara mengajarkan kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan dalam kurikulum 2013.
Menurut Sudrajat (2008) lesson study merupakan satu upaya meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. dengan berkolaborasi guru mampu mengembangkan bagaimana siswa belajar dan bagaimana membelajarkan siswa. Selain itu melalui lesson study guru dapat memperoleh pengetahuan dari guru lainnya atau narasumber. Hal ini diperoleh melalui adanya umpan balik dari anggota lesson study. Sehingga kemampuan guru semakin hari semakin bertambah baik dengan melakukan contoh kemudian dikritisi ataupun dari memperhatikan contoh kemudian mengkritisi.
2.   Pertemuan antar sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013
Pertemuan ini mengumpulkan semua perwakilan sekolah yang ditunjuk melaksanakan kurikulum 2013 untuk mengevaluasi tahap awal peneraan pola pembelajaran baru dalam sebulan terakhir. Pertemuan ini penting sebab sebagian sekolah merasa mampu menerapkan kurikulum baru dengan baik, namun yang lain kesulitan. Sehingga dengan adanya forum ini akan terjalin tukar menukar pengalaman tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di masing-masing sekolah.
BAB III
KESIMPULAN
A.  KESIMPULAN
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaan di Tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di Tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Pada Tahun 2015 diharapkan telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan.
Penerapan kurikulum 2013 dengan melaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan, melatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015, pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014, pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013, Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016.
Penerapan Kurikulum 2013 timbul beberapa pro dan kontra. Hal ini diakibatkan kebijakan yang pemerintah buat tidak sesuai dengan harapan dan kondisi nyata yang ada di lapangan. Para guru yang ditunjuk sebagai pelaksana kurikulum merasa bingung dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini. Kebanyakan dari mereka masih menggunakan kurikulum sebelumnya yakni kurikulum KTSP dalam pembelajarannya, karena mereka belum begitu paham dengan kurikulum 2013 yang sebenarnya, padahal beberapa dari mereka telah dilatih dalam persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013.
Pada kenyataannya, karena adanya perbedaan kemampuan dan pengetahuan guru, belum semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengamati fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi pelajarannya. Hal inilah salah satunya yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Oleh karena itu, sangat perlu bagi masing-masing sekolah mengadakan kegiatan lesson study ataupun workshop yang membahasa cara mengajarkan dan Pertemuan antar sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013

B.  SARAN
Kurikulum 2013 di buat dengan tujuan yang baik, dan di buat karena pemerintah melihat rendahnya moral peserta didik. Jadi dengan adanya tujuan baik dari pemerintah ini, seharusnya pendidik memaksimalkan hal tersebut dengan mempelajari sungguh-sungguh apa yang ada dalam kurikulum 2013 agar mereka bisa memberikan yang terbaik untuk peserta didiknya. Saya sadari walaupun hal tersebut membutuhkan waktu untuk mengubahnya.




DAFTAR PUSTAKA
·         Afrizaldy.2013.Implementasi k13 bagi peranan guru:pendidikan.Diambil dari: achangspd.mywapblog.com/implementasi-k13-kurikulum-2013bagi-per.xhtml (4 juni 2015)
·         Siip,iqbal.2014.MASALAH 13 Kurikulum2013, Keluhan dan Solusinya: Pengetahuan dan berita.Diambil dari: iqbalsiip99.blogspot.com/2014/09/masalah-k13.html?m=1 (4 juni 2015)